gm.com – bro n sis sedoyo balik lagi neng kene, Seringkali kita mendengar istilah “berboncengan” yang artinya ada lebih dari 1 orang yang duduk di atas sepeda motor untuk melakukan aktivitas berkendara, tapi ternyata berboncengan pun ada tips & trik yang benar agar aman bagi pengendara maupun saudara/rekan yang dibonceng (atau sebutan lainnya pembonceng).
Ketika berboncengan perlu adanya keselarasan dan koordinasi antara pengendara dan pembonceng supaya berkendara menjadi lebih aman dan nyaman, dari kesesuaian posisi duduk, dan gerakan seirama sehingga bersama – sama menjaga keseimbangan sepeda motor yang optimal saat berkendara.
Ada tiga postur yang harus diperhatikan pembonceng, yang pertama adalah posisi tangan, tangan kedepan dan merangkul ringan di bagian perut pengendara berfungsi sebagai sensor pengendara untuk mengetahui reaksi pembonceng terhadap gaya dorong motor dan juga sebagai pegangan pembonceng agar badan tidak mengayun ke belakang.
Yang kedua adalah posisi lutut, lutut menjepit ringan pinggang pengendara, dengan posisi ini membantu pembonceng mudah menjaga keseimbangan tubuhnya diatas motor dengan kakinya
Yang ketiga adalah posisi kaki berada di atas footstep, sebagai sikap duduk yang sempurna ketika membonceng sekaligus mampu membantu menahan berat tubuh pembonceng ketika terjadi pengereman.
Alfian Dian Pradana selaku Instruktur Safety Riding Astra Motor Jateng menjelaskan dengan menggunakan 3 postur berboncengan tersebut, pembonceng akan cepat merespon gerakan – gerakan yang dilakukan oleh pengendara, juga sebaliknya pengendara juga mendapatkan reaksi dari pembonceng sehingga mampu menyesuaikan kendali motornya agar selalu seimbang dan terkendali.
Pengendara juga harus sadar bahwa ketika berboncengan, maka beban bertambah sehingga butuh keahlian lebih dan jarak pengereman yang akan makin panjang sebagai kunci dasar #cari_aman saat berkendara.
“Perlu disadari bahwa pembonceng memiliki resiko yang sama dengan pengendara saat terjadi kecelakaan, bahkan banyak fakta dilapangan saat terjadi kecelakaan pembonceng memiliki resiko yang lebih parah, maka dari itu kita perlu ketahui dasar – dasar pengetahuan keselamatan berkendara untuk mengurangi resiko yang mungkin terjadi dan jangan lupa tetap #Cari_Aman saat berkendara,” tutup Alfian.