Bro n sis kembali lagi cah nulis lagi cah bareng ane disini, ono kabar baru lagi kali ini tentang safety riding yang digelar oleh Astra Motor Center Semarang dan team Safety ridingnya sebanyak 60 sekolah menengah yang sudah menjalin kerja sama dan komitmen dengan pihak Honda Jateng dalam menyusupkan perilaku keselamatan berkendara ke dalam ranah pendidikan mulai membuahkan hasil. Pasalnya, kini beberapa SMK di Jawa Tengah mulai menjadikan pendidikan aman berkendara menjadi salah satu program ekstrakurikuler di sekolahnya. wih mantep cah apa aja sih kegiatnya ttap stay diblog ane cah…
Bro n Sis kegiatan ekstrakulikuker Safety riding ini suadah ada beberapa yang sudah menjadikan perilaku keselamatan berkendara menjadi agenda ekstrakurikuler rutin. Beberapa sekolah tersebut diantaranya adalah SMK Muhammadiyah 2 Cepu, SMKN 1 Bulakamba, SMK Futuhiyah Mranggen, SMK Al-Huda Bumiayu, dan SMK Walisongo Semarang. Terbaru, SMK Negeri 7 Semarang juga menjadikan pelatihan aman berkendara sebagai salah satu program ekskul di sekolahnya. Guna memulainya, tim Safety Riding Honda Jateng dan Polrestabes Semarang mengadakan pelatihan aman berkendara secara komprehensif di SMKN 7 Semarang pada Kamis, 14 September 2017.
Setidaknya ada ratusan siswa/i tingkat pertama sekolah kejuruan kebanggaan masyarakat kota lunpia tersebut diajarkan skill dasar aman berkendara secara bergantian pada satu hari penuh. Honda ingin merasuki setiap lapisan masyarakat dengan perilaku aman berkendara. Maka dari itu beragam cara kita lakukan, mulai dari Kampung Safety, Taman Lalu Lintas, hingga kerja sama dengan institusi pendidikan. Kami sangat peduli terhadap keselamatan dalam berkendara, mulai dari motor Hondanya yang aman, kami juga mau tanamkan perilaku pengendaranya. Saking seriusnya, setiap tahunnya kami edukasi sebanyak 14.000 masyarakat di 22 kabupaten di Jawa Tengah. Seperti yang diungkapkan oleh Kepala Bagian Marketing Astra Motor Jateng Sukamto Margono.
Berbagai teknik berkendara pun dikenalkan di SMK Negeri 7 Semarang, mulai dari teknik dasar seperti mounting & dismounting(naik dan turun kendaraan) yang aman dan benar, termasuk memeriksa kendaraan dan memastikan postur tubuh yang baik saat berkendara. Hingga ke teknik yang lebih pro seperti teknik pengereman(breaking), guna mengantisipasi agar tidak terjadi kecelakaan akibat salah teknik pengereman.
Seperti ketika hendak melewati jalanan basah & licin atau jalanan berliku. Kemudian, juga diajarkan teknik keseimbangan diatas jalan sempit (narrow plank), dan teknik melewati jalanan bergelombang (bumpy road). Tak ketinggalan peserta juga akan dikenalkan teknik slalom course atau cara melakukan akselerasi serta handling kemudi dengan benar.
Honda Jateng Targetkan 72 Honda Safety Culture School (HSCS) : Salah satu murid SMK 7 Semarang Arif Fadli mengatakan bahwa dirinya bersama teman-teman merasa cukup terbantu dengann adanya pelatihan ini. Pasalnya, pelatihan ini ia nilai bisa membantu dirinya ketika nanti melakukan ujian untuk mendapatkat Surat Izin Mengemudi (SIM), disamping agar sadar pentingnya aman berkendara.
Senada dengan pernyataan Arif, Safety Riding Officer Astra Motor Jateng Suko Edi mengiyakan bahwa pelatihan terkait aman berkendara belum dikenalkan secara menyeluruh. Oleh karena itu pihaknya mempunyai solusi untuk membuat Honda Safety Culture School (HSCS).
“Kami tawarkan konsep HSCS, sehingga lingkungan sekolah menjadi aman. Siswa-siswi bisa jauh lebih tertib dalam perjalanan pergi dan pulang ke sekolah. Benefit lainnya kami latih dengan layout ujian SIM C,” jelas Suko Edi.
Hingga saat ini, Astra Motor Jateng telah melakukan kerja sama dengan 60 sekolah di wilayah Jawa Tengah yang menjadi HSCS. Dimana pada tahun ini jumlah tersebut akan ditingkatkan, Safety Riding Honda Jateng menargetkan akan menambah 12 sekolah lagi.
“Honda yakin, bahwa usaha keras bersama seluruh masyarakat Jateng untuk menekan angka kecelakaan di jalan raya akan membuahkan hasil pada masa yang akan datang. Honda sebagai motore wong Jawa Tengah akan terus melakukan inovasi untuk bisa menanamkan virus safety riding kepada seluruh lapisan masyarakat,” tutup Suko Edi.